headline mata hatiku

28 January 2009

dakwah salafiyyah, antara klaim dan realita

Sesungguhnya pokok-pokok dakwah Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam yang diemban oleh salafush sholih begitu jelas sekali bagaikan jalan yang terang benderang. Hanya saja pasukan -pasukan ahli bid’ah menyebarkan debu-debu sybhat sehingga banyak mata manusia menjadi kabur dan buta dari dakwah Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam yang murni

Disana terdapat 72 panji pasukan-pasukan ahli bid’ah yang hendak menggeser panji Firqotun Najiyah Tho’ifah Manshuroh dari jalan yang lurus, barangsiapa mengikuti 72 panji kebid’ahan ini maka akan terhalang dari panji Th’oifah Manshuroh, 72 panji kebid’ahan ini pada jaman sekarang ini dipanggul oleh berbagai macam kelompok bid’ah modern dengan berbagai macam modelnya, mereka menggunakan politik-politik licik sebagai kendaraan untuk menyebarluaskan berbagai macam manhaj-manhaj bid’ah mereka dengan slogan “ Mempersatukan kelompok-kelompok islam untuk menegakkan daulah Islamiyyah”

Yang lebih berbahaya lagi bahwasanya sebagian da’i-da’i kelompok sesat ini dengan lantangnya mencatut nama dakwah Salafiyyah didalam gerak langkah mereka. Mereka hiasi klaim mereka ini dengan sebagian ceramah-ceramah dan tulisan-tulisan yang membela sebagian segi dari aqidah salaf, seperti Asma’ wa Shifat dan peringatan dari kesyirikan, tetapi ternyata disaat yang sama mereka juga menyebarkan ceramah-ceramah dan tulisan-tulisan yang menyelisihi dan menghantam pokok-pokok manhaj salaf.

Mereka begitu lantang melarang umat dari kesyirikan tetapi dalam waktu yang sama mereka menyelisih manhaj salaf dalam masalah imamah tentang wajibnya taat kepada pemerintah yang muslim dalam hal yang ma’ruf ! Mereka mendakwahkan aqidah salaf tetapi memecah belah ummat dan mengkotak-kotak umat didalam kelompok-kelompok dan partai-partai yang saling berseteru ! Mereka begitu gigih melawan kelompok-kelompok liberal dan sekuler tetapi diwaktu yang sama memuji dan membela kelompok kelompok kebid’ahan seperti Sayyid Quthb, Muhammad Surur, Salman al -Audah, Ahmad Tijani dan yang lainnya.Mereka mengaku da’i-da’i Ahlus Sunnah tetapi begitu sinis kepada para ulama Ahlus Sunnah seperti Syaikh al-Albani, Syaikh Muhammad Aman al-Jami, Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali dan yang lainnya. Mereka mengaku da’i-da’i salafi tetapi membenarkan tindakan penumpahan darah-darah orang orang mukmin dan orang-orang kafir dzimmi dan mu’ahad, bahkan mereka begitu getol memuji dan membela para pelakunya.

Kadang ada sebagian ahli bid’ah yang memerangi manhaj-manhaj kelompok bid’ah yang lainnya, seperti para tokoh Khawarij yang getol membantah manhaj Syi’ah atau manhaj Jaringan Islam Liberal yang merupakan musuh bagi setiap da’i salafu, kemudian ada sebagian orang terpedaya dengan sepak terjang tokoh-tokoh khawarij ini sehingga menganggap bahwa bantahan tokoh-tokoh khawarij ini terhadap kelompok Syi’ah atau JIL menjadikan mereka dimasukkan kedalam kategori du’at salafiyyin

Sesungguhnya pertentangan antara kelompok-kelompok bid’ah tidak menjadikan kelompok-kelompok bid’ah ini dimasukkan kedalam barisan Ahli Sunnah, sebagaimana Mu’tazilah tidak digolongkan oleh para ulama kedalam barisan Ahli Sunnah meskipun mereka membantah kelompok Jahmiyyah dalam masalah takdir. Demikian juga kelompok Asy ‘ariyyah tidak digolongkan Ahli Sunnah meskipun membantah Syi’ah Rafidhah, dan kelompok Khawarij tidak digolongkan Ahli Sunnah meskipun membantah kelompok Murji’ah dalam masalah iman.

Maka nampaklah urgensi garis pemisah yang memilah antara Ahlus Sunnah dan ahli bid’ah, antara dakwah salafiyyah dan dakwah hizbiyyah, terutama dizaman sekarang yang banyak para ahli bid’ah mengaku Ahli Sunnah dan banyak para hizbiyyun yang mengaku salafiyyun.

Diposting oleh rizal di 7:39 PM


0 comments:

Post a Comment

Sampaikan pesan dengan baik. Anda sopan, saya segan. Yang sudi berkomentar di sini, semoga Allah membalas kebaikan Anda. Matur nuwun.

sponsored by

Daftar ke PayPal dan langsung menerima pembayaran kartu kredit.

  ©diotak-atik oleh -- Mas 'NUZ.