headline mata hatiku

24 January 2009

endemi db

Jumlah Kasus Terus Bertambah

MOJOKERTO - Korban meninggal akibat ganas demar berdarah (DB) dengue di Kabupaten Mojokerto belum surut. Dari catatan Dinkes Kabupaten Mojokerto terdapat peningkatan jumlah penderita DB. Dalam dua hari, dari 20 kasus sebelumnya, meningkat drastis menjadi 61 kasus.

Bahkan korban meninggal diketahui sebanyak 5 orang dari sebelumnya 4 orang. Rata-rata balita berusia antara 3,5 tahun hingga 5 tahun. Diketahui korban meninggal terbanyak dari Kecamatan Trowulan masing-masing Desa Sentonorejo, Desa Bejijong dan Desa Jatipasar. Sedangkan dua lainnya dari Kecamatan Sooko dan Jetis.

Kendati jumlah korban cukup mengkhawatirkan, namun menurut Dinkes, kasus ini belum masuk kategori kejadian luar biasa (KLB) melainkan masuk fase endemi (wabah).



Kepala Dinkes Kabupaten Mojokerto, dr Noer Windijantoro mengatakan status KLB di suatu daerah dilihat berdasarkan jumlah penderita DB di satu desa yang jumlah penderitanya mencapai 50 orang. ''Meski sudah ada yang meninggal di beberapa desa tapi sekarang belum bisa dinyatakan KLB. Untuk sementara statusnya masih endemi," ungkapnya.

Dari data yang ada di Dinkes, korban terakhir masih tercatat Martha Salsabila, 4, balita asal Dusun Wringin Lawang, Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan putri pertama dari dua bersaudara pasangan Erik Murtadlo dan Puspitasari. Dan Betrand Amrudin Susanto, 3,5 tahun putra pasangan Roni Susanto dan Khusnul Titik Amria warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko.

Sebab sebelumnya sudah ada korban meninggal berasal dari Desa Sentonorejo dan Bejijong. ''Untuk Trowulan hingga saat ini dilaporkan terdapat 11 kasus," terangnya.

Noer menjelaskan andemi DBD melalui nyamuk aides aigepty diprediksi terus akan mengalami peningkatan dalam tiga bulan ke depan Januari, Februari dan Maret.

Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adanya perubahan musim (pancaroba) sekaligus menjadi puncak perkembangan nyamuk aides aigepty. Serta menjalarnya nyamuk dari beberapa daerah melalui transportasi karena mengalami perubahan musim yang sama.

Untuk menekan bertambahnya korban jiwa, Noer mengimbau kepada masyarakat agar selalu mewaspadai wabah berbahaya itu. Salah satunya dengan menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melaksanakan tiga M, menutup dan menguras tempat penampungan air serta mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai lagi. ‘'Sebab sekarang kalau mengandalkan fogging (pengasapan, Red) itu tidak efektif karena sifatnya hanya sementara," paparnya.

Disamping imbauan, langkah lain yang sudah dilakukan Dinkes saat ini adalah melakukan sosialisasi bahaya DB dan cara pencegahannya. Dengan melibatkan seluruh puskesmas pembantu, bidan desa, pejabat kecamatan hingga perangkat desa.

Sebelumnya dari kasus yang dilaporkan ke Dinkes terbanyak penderita DBD berada di enam Kecamatan, masing-masing Kecamatan Kemlagi, Kecamatan Gedeg, Kecamatan Trowulan, Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri dan Kecamatan Ngoro. (ris/yr)

0 comments:

Post a Comment

Sampaikan pesan dengan baik. Anda sopan, saya segan. Yang sudi berkomentar di sini, semoga Allah membalas kebaikan Anda. Matur nuwun.

sponsored by

Daftar ke PayPal dan langsung menerima pembayaran kartu kredit.

  ©diotak-atik oleh -- Mas 'NUZ.