headline mata hatiku

28 January 2009

perempuan berkalung sorban: awas virus baru yang membahayakan ahlak!

perempuan berkalung sorban.

sebuah film yang saat ini begitu digandrungi, khususnya kaum muda. sebuah tamparan keras atas realita kehidupan beragama (Islam) di indonesia. dimana dengan mengatasnamakan jargon gerakan anti pendogmaan agama. memecahkan kebuntuan 'kultur' agama (Islam)'tradisional'. yang menurut mereka (para pembuat film) menyatakan betapa sempit pandangan Islam terhadap peran serta perempuan dalam kehidupan. tsumma na'udzubillah.

dengan bungkus 'religius' seolah-olah menggambarkan begitu bodohnya ajaran Islam dalam melindungi hak-hak perempuan. film yang bertujuan menunjukkan 'daya dobrak' perempuan, justru sebenarnyalah amat sangat menjatuhkan martabat perempuan. dan inilah mungkin yang tidak disadarai oleh para partisipan penggarap film tersebut.

emansipasi wanita. sebuah wacana yang berhasil dibumikan oleh para kaum zionis dan orientalis. dan begitu amat banyak juga para ilmuwan, yang bergelar pakar agama telah terjebak dalam fenomena emansipasi tersebut. semoga Alloh mengampuni.


bagaimana sebuah film yang dipuja-puja, justru mengumbar berbagai kebiasaan perempuan jahiliyah. annisa yang digambarkan mencoba untuk mengubah 'tradisi' keberagamaan, yang menurutnya sangat mengekang kebebasan seorang perempuan. dan inilah yang sebenarnya rosululloh telah memperkirakan sebagaimana belia bersabda: barang siapa menyerupai atau meniru suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.

dan tokoh annisa ini dihadirkan dengan sosok yang sempurna sebagai perempuan yang berpikir dan berperilaku sebagaimana para orientalis dan zionos bertindak. perempuan bebas bertindak apapun tanpa memandang lagi hak mereka sesungguhnya sebagai muslimah. sungguh suatu hal yang amat menyedihkan.

bagaimana sebuah nilai-nilai keagamaan coba disejajarkan dengan nilai-nilai fiksi. khayalan. khayalan dari seseorang yang ingin melepaskan nilai-nilai kemanusiaan yang telah diatur dengan begitu agung oleh Alloh dalam kitab al-Qur'an. sekaligus dicontohkan oleh rosululloh, sahabat/sahabiah, tabi'in dan para tabi'ut tabi'in.

bagaimana para sahabiah: khadijah, aisyah, ummu sulaim, Ummi Athiyah Al- Anshariyah, Ummi Kultsum, Ummi Sulaith dan masih banyak yang lain. beliau berjuang di medan perang sebagai pejuang yang mensuport secara aktif perjuangan para suami. begitu luar biasa dalam mengangkat sebuah eksistensi nilai-nilai Islam dalam perjuangan bersama rosululloh.

lalu apatah cukup dengan tokoh annisa (diperankan revalina s. temat) yang akan menggantikan kemuliaan sikap para sahabiah. sebuah 'model' yang diciptakan untuk meruntuhkan nilai-nilai mulia perempuan dengan kedok anti dogmatis. oleh karena itu berhati-hatilah wahai perempuan anak-anak dan saudaraku seiman.

inilah 'revolusi' baru pemikiran yang mencoba merongrong nilai-nilai keislaman yang sebenarnya. dan ingatlah, Alloh telah mengingatkan kita lewat surat at-Taubah: 71 yang berbunyi:
dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Alloh dan rosulNya. mereka akan diberi rahmat oleh Alloh; sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

1 comments:

Anonymous,  13 February 2009 at 18:35  

Assalamu’alaykum…
kalo menurut hemat saya, kita gak perlu ngebahas hal yang debatable dalam film PBS, cukup kita lihat hal2 yang qot’i (pasti dan jelas) dalam film itu dan kita bandingkan dengan dalil yang qot’i juga. Yaitu (salah satunya)adegan rajam itu, sudah jelas dan tak ada khilafiyah/ perbedaan pendapat bahwa tata cara rajam tidaklah se-sadis itu. rajam harus melalui proses, tabayun/klarifikasi, menghadirkan saksi yang sah, dll.Nah dari situ saja sudah jelas secara qot’i film itu distortif terhadap islam. Hal inilah yang kemudian menjadikan film itu anarkisme psikologis, ahistoris, tidak akademis, dan kontraproduktif, kecuali untuk kepentingan komersial dan propaganda anti islam.Mungkin niat hanung itu baik, yaitu untuk mengkritisi pondok pesantren, tapi akan lebih bijak dia menggandeng ulama yang faham islam, tidak mengkonfrontasikan 2 faham secara kasar dan anarkis seperti itu, sehingga MENJADI kontraproduktif dan terkesan tidak elegan….
nice blog Pakde….!!!!!keep on blogging!!! :-)

Post a Comment

Sampaikan pesan dengan baik. Anda sopan, saya segan. Yang sudi berkomentar di sini, semoga Allah membalas kebaikan Anda. Matur nuwun.

sponsored by

Daftar ke PayPal dan langsung menerima pembayaran kartu kredit.

  ©diotak-atik oleh -- Mas 'NUZ.