headline mata hatiku

10 January 2009

kenapa a'?



:: bi, temanku ada yang keluar. ::

:: kenapa kok keluar, a'? ::

:: nggak tahu. ndak bisa, mungkin. anaknya itu nangis saja. ::

:: kelas berapa sih dia? ::

:: kelas satu. ::

:: aa' juga pingin ke luar ta? ::

:: he...he..he... ::

begitulah percakapan kami dengan adik (biasa kami panggil dengan aa'), saat kami berkunjung ke pesantren. seperti biasanya juga. dia tampak amat ceria saat kami datang. kangen? jelas. tapi yang lebih senang lagi, karena dia akhirnya bisa jajan. sebagaimana anak kecil pada umumnya yang doyan jajan.


tak terasa, sudah satu setengah tahun putera tercinta kami menuntut ilmu di pesantren tahfidzul Qur'an 'ula. di sebuah kota lama sidayu, gresik. yang sejak lama telah menjadi kiblat para orang tua untuk mengajarkan Qur'an secara khusus kepada putera-puteri mereka.

banyak teman-teman yang sangat heran dengan apa yang kami lakukan. :: kok tega ya mas, sampeyan? :: demikian biasanya mereka bertanya.

:: obit kan pinter. tidak nakal. apa tidak eman-eman kalo tidak disekolahkan? :: demikian seringkali pertanyaan itu terlontar.

biasanya saya tanggapi dengan senyuman. toh kalau saya jawab, biasanya masih saja mereka tidak puas. sebab biasanya saya jawab :: insyaallah, saya lakukan ini bukan karena apa-apa atau siapa-siapa. semata-mata karena Alloh. saya tidak pernah berharap anak saya tidak memiliki bekal al Qur'an. sebab perjuangan hidup di masa yang akan datang pasti lebih sulit. kalau tidak saya bekali dengannya. trus nanti bagaimana kalau besar nanti dia menuntut? dan kalau orangtua memasukkan pesantren biar anaknya tidak nakal... maka itu adalah satu kesalahan teramat besar. sebab nakal atau tidaknya anak, adalah buah pendidikan yang ditanamkan oleh orang tuanya. ::

betul saat ini begitu banyak sekolah dasar. ribuan mungkin. baik negeri atau swasta. menawarkan berbagai macam keunggulan. atau biasa disebut sekolah plus. tapi yang menawarkan plus menghafalkan al Qur'an, mungkin bisa dihitung dengan jari. inilah yang selama ini menjadi pertanyaan batin saya. lalu plusnya dimana?

dengan berbagai kurikulum yang menyesakkan otak anak. serta menyesakkan hati orangtua. usia 6-12 tahun, mereka harus mengolah 10 sampai dengan 14 mata pelajaran. agar mereka menjadi anak yang 'pintar'. inilah indonesia! dan inilah kenyataan yang dihadapi oleh mereka. anak-anak indonesia. pendidikan yang memaksa mereka untuk menjadi 'manusia super'.

berangkat dari kenyataan, dulu saat kami kuliah. menempuh 8 matakuliah saja membutuhkan perjuangan yang ekstra. dan sangat tidak mudah. ingat! berapa usia kami saat kuliah. saya yakin beliau-beliau yang di atas pasti menyandarkan pada berbagai macam teori psikologi pendidikan. dan teori yang dipilih pastilah yang mendukung desainnya. inilah sebenarnya awal masalah muncul. sebab yang membuat teori-teori itu siapa?
katanya hampir 90% penduduk kita muslim. beragama Islam. teori pendidikan mana yang diambil dari para pemikir Islam? teori Nabi, sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in. padahal kant, plato, aridtoteles, malapert, bahnsen, queyrat, freud, heymans, adler, rogers, dan yang lainnya. sumbernya toh dari para filsuf muslim, seperti ibnu rusyd, ibnu kaldoum, ibnu jabir, ibnu taiyymiyah, dan banyak lainnya.

inilah yang membuat keluarga kami membuat keputusan 'mudah'. al-Qur'an tetap yang utama untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan putera-puteri kami. sebab kami yakin, sebagaimana para sahabat juga meyakini agama yang diajarkan oleh Muhammad. dan kami tidak ingin berspekulasi dengan pendidikan 'moderen'. yang banyak menawarkan 'plus-plus'.

kami juga selalu berdoa. semoga Alloh berikan kekuatan kepada kami semua. utamanya kepada aa', yang kami ajarkan untuk bersikap sebagai calon mujjahid. tidak menangis saat ingin punya jajan. sebab jatah jajan hanya 2 kali seminggu. atau tidak mogok sholat jika kangen dengan abi atau uminya.

kami juga ajarkan kepada kakak dan adik, untuk belajar bersikap sebagai calon mujjahidah. al-Qur'an sebagai bekal hidup dan mati. itulah cita-cita kami.

dan maaf, anak kami tidak pernah saya motivasi untuk menjadi seorang pejabat.

0 comments:

Post a Comment

Sampaikan pesan dengan baik. Anda sopan, saya segan. Yang sudi berkomentar di sini, semoga Allah membalas kebaikan Anda. Matur nuwun.

sponsored by

Daftar ke PayPal dan langsung menerima pembayaran kartu kredit.

  ©diotak-atik oleh -- Mas 'NUZ.