ada apa
penat sepanjang hari
tidak mengurangi takdzimku untuk Pemilik hari
di sela-sela batas tanya masih saja kesadaran menerobos
tingkah mahluk semakin tak pasti
ketika yang berharta semakin gila dengan hartanya
ketika yang bertahta semakin gila dengan tahtanya
ketika yang berharta semakin gila akan ambisi meraih tahta
ketika yang bertahta semakin gila akan ambisi meraih harta
ketika dulu rembang petang
para monyet bersegera masuk kandang
sekarang di sepenggalahan di ufuk barat
para monyet sudah resah untuk bersegera ke peraduan
ketika dulu jelang subuh para monyet teriak bersahutan
sekarang jadi malu
lepas subuh bahru bertebar dari peraduan
fenomena apa ini wahai Pemilik hari
apatah para monyet menjadi malu dengan manusia
sebab yang harusnya hari para monyet berkuasa
manusiapun berebut meraihnya
tanpa sisakan bagian hari untuk mereka
rupanya para monyet punya malu atas manusia?
lalu...
manusia punya malu atas siapa?
:: catatan untuk seorang ibu renta peminta, yang baru dapat 7000 rupiah dari pagi hingga jelang maghrib ::
0 comments:
Post a Comment
Sampaikan pesan dengan baik. Anda sopan, saya segan. Yang sudi berkomentar di sini, semoga Allah membalas kebaikan Anda. Matur nuwun.