masih menunggu
lagi-lagi aku terkesima
memandangi noktah demi noktah
perjalananku
entah ke berapa
di dadaku masih penuh dengan tulisan
rencana demi rencana yang seharusnya
aku jalankan
hari ini dan
untuk hari-hari berikutnya
namun masih saja kepenatan menggelayuti
di sebagian dinding hati
di sebagian dinding kamarku
yang tak lagi berbentuk, sebab
jejak kaki dan tangan
anak-anakku mencoba memecahkan kesunyian
bi, sudahlah. aku lapar
rajut putera kecilku memotong lamunanku
ya nak
sebentar lagi. masih nunggu sembako gratis
yang katanya mau dibagikan hari ini
bukan apa-apa sih kalau benar
kalau tidak
habislah kita dimakan hari
sebab perutmu sepertinya tak mau kompromi
kalau bapak sih, maunya beli saja
tapi mau bagaimana lagi
uang recehan terakhir kemarin yang kita kumpulkan
telah kita belikan sepotong terang bulan
dan
telah habis kita makan
pagi tadi
sabarlah sebentar nak
sebentar lagi bapak dan
ibu caleg itu
akan datang membawa sekarung
berita bahagia....
0 comments:
Post a Comment
Sampaikan pesan dengan baik. Anda sopan, saya segan. Yang sudi berkomentar di sini, semoga Allah membalas kebaikan Anda. Matur nuwun.